Memasak Tanpa Minyak

Ha? Mana mungkin?

Begitu nggak, sih, reaksinya? x)) Well, sejak 17 tahun yang lalu, tepatnya ketika (alm) Bapak divonis menderita diabetes, kami sekeluarga otomatis hidup sehat. Salah satunya adalah dengan mengurangi atau menghentikan pemakaian minyak saat memasak. Kalau terpaksa, maka pilihan minyaknya adalah minyak jagung atau minyak zaitun, yang mana harganya mihil, kan, ya? Nah, daripada beli minyak begitu, ibu mulai memperkenalkan beberapa masakan tanpa minyak. Terkadang, minyak kelapa (tapi bukan kelapa sawit, ya) tetap digunakan untuk menggoreng makanan anak-anaknya, tapi penggunaan minyaknya sangat sedikit. Vetsin menghilang dari dapur, taburan garam dan gula pun berkurang atau malah dihilangkan. Pokoknya lidah kami akhirnya terbiasa mengecap makanan hambar. Dan kebiasaan ini terbawa hingga sekarang. Makanya kalau sedang makan di luar rumah, mulut terasa sedang berpesta!! HAHAHAHA.

Sebetulnya, hal yang paling mudah untuk dilakukan jika ingin hidup lebih sehat adalah menghindari gorengan. Masaknya dengan dua cara, kukus atau rebus saja. Supaya nggak bingung, tinggal modifikasi resep yang ada. Kalau mau membuat sesuatu yang di goreng, ganti saja minyaknya dengan air. Misalnya Capcay Goreng 😀 (Resep dari sini)

LockLock1111

 

Bahan:

  • 200 gr dada ayam, potong kecil
  • 100 gr udang, kupas kulitnya
  • 75 gr jamur kancing
  • 10 buah bakso, potong-potong
  • 10 helai sawi hijau
  • 5 helai sawi putih
  • 1/2 batang bunga kol
  • 2 buah wortel, potong tipis
  • 3 batang daun bawang
  • 4 siung bawang merah, haluskan
  • 3 siung bawang putih, haluskan
  • 1 sdt kaldu bubuk
  • 1/2 sd merica bubuk
  • 2 sdm tepung mizena, encerkan
  • 150 cc air
  • garam secukupnya
  • gula secukupnya

Cara membuat:

  1. Tuang air sedikit, tumis bawang merah dan wangi putih hingga harum.
  2. Masukkan ayam, tumis hingga berubah warna, kemudian masukkan udang.
  3. Tambahkan air, kemudian masukkan kaldu bubuk, merica bubuk, garam, dan gula.
  4. Masukkan semua sayuran. Tumis hingga masak.
  5. Terakhir masukkan maizena, setelah mengental langsung angkat dan hidangkan.

Super mudah dan tentunya sehat. Nggak perlu khawatir soal cita rasa yang akan berkurang, justru setelah mengubah gaya memasak, makanan akan terasa beda (karena lebih sehat) tapi tetap enak. Tapi, namanya juga orang Indonesia, minimal tempe dan tahu goreng bersama cabe rawit pasti tetap ingin dinikmati. Biar nggak jajan diluar, kan, harus bikin sendiri. Agar urusan menggoreng tanpa minyak tetap paripurna, dibutuhkan perangkat masak yang health-friendly.

D4-lock

 

Beruntung saya punya Lock&Lock E-Cook Deco Fry Pan. Wajan berdiameter 30 cm dengan lapisan luar berwarna hijau yang tentunya matching sama dapur saya *penting* ini memiliki lapisan anti lengket. Jadi bisa membantu untuk mengurangi atau malah menghilangkan minyak ketika sedang memasak. Karena lapisan ini juga, masakan tidak akan menempel jadi pas dicuci nggak akan bikin susah. Tahu sendiri, kan, kalau perkara cuci perangkat masak itu sebetulnya lebih melelahkan ketimbang pas masaknya sendiri. Bisa bete sendiri kalau ternyata ada makanan sisa yang nempel dan butuh effort lebih pas membersihkannya. Lalu sebetulnya terbuat dari apakah lapisan anti lengketnya? Sama nggak, sih, dengan yang berwarna putih, nggak? Harus pakai sutil kayu? I quote this from Lock&Lock Indonesia Page “lapisan fry pan ini, coating paling atasnya adalah aluminium, sedangkan yang berwarna putih coatingnya berbahan keramik, tetapi dengan kelebihan yang sama, yaitu anti lengket. Untuk sutil pun, bisa menggunakan sutil besi, tetapi tetap harus dijaga perawatannya, agar tidak menggoreskan panci terlalu kuat, ya!”

This why I love Lock&Lock E-Cook Deco Fry Pan! Memasak sehat jadi lebih mudah, nggak repot mikirin “duh, lengket nggak, ya, kalau nggak pakai minyak?” Karena nggak akan lengket! Besok mau nyobain goreng ikan tanpa minyak, deh, jadinya. Jadi kebayang ikannya udah dikucurin jeruk nipis/lemon, kasih garam sedikit. Kalau udah meresap, taburin merica, basil, oregano, thymes, apapun lah, hahaha. Abis gitu diemin lagi sebentar, baru di goreng! BUT BEFORE THIS FISH, sebetulnya yang kebayang mau dimasak pakai E-Cook Deco Fry Pan ini adalah MARTABAK MANIS!!! Karena selama ini bingung kalau mau masak martabak yang ukuran besar, punyanya wajan mini yang sebetulnya untuk goreng telur itu, loh. Kan kalau mau masak martabak manis, wajan yang bagian bawahnya tebal dan bagian luarnya punya lapisan tahan panas adalah kunciannya, supaya martabak matang merata dan nggak gosong 😀 (maklum selama ini punyanya wajan biasa aja, nggak punya fry pan model begini, hihihi)

So yes, I will give 4 out of 5 stars for this fry pan! Kekurangannya cuma satu, susah nyimpennya. *LAH, SALAHNYA SIAPA PUNYA DAPUR KICIK* x)) Lock&Lock selama ini hanya menarik perhatian saya lewat deretan storage-nya, baik yang plastik atau yang kaca. Tapi sekarang, geng perangkat masak seri E-Cook Deconya berhasil gangguin saya. Coba lihat ini:

LOCKLOCKGambar dari Lock&Lock Indonesia

 

Menggoda nggak? Jadi kepengin punya panci bertutupnya, deh. *lirik suami* Anyway, tunggu cerita soal E-Cook Deco yang berikutnya, ya. Saya akan berbagi resep Bihun (ceritanya) Goreng memakai Lock&Lock E-Cook Deco Fry Pan 😉